Penggunaan Huruf Kapital Sesuai PUEBI

Penggunaan Huruf Kapital

Berikut pemaparan penggunaan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Penggunaan huruf kapital dapat diterapkan, antara lain pada:

{tocify} $title={Table of Contents}

Awalan kalimat

Huruf kapital yang digunakan pada awal kata. Misalnya:

• Apa maksudmu?
• Dia menggambar komik.
• Kita harus bekerja keras.
  
  

Nama orang dan julukan

Huruf kapital yang digunakan sebagai huruf pertama pada nama orang ataupun julukan. Misalnya:

• Anggara Putra
• Eka Putri
• Jefri Kusumadiningrat
• Jenderal Naga
• Dewi Asmara
• Aleena Watt
• Amiér-Maddie Ampère

Huruf kapital tidak berlaku pada nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

• ikan lele
• mesin diesel
• 15 celcius
• 20 volt

Huruf kapital tidak berlaku pada kata yang bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas (dari).

Misalnya:

• Abdul Rahman bin Auf
• Siti Fatimah binti Abu Bakar
• Boris boru Situmorang
• Vico van Cristian
• Ayam Jantan dari Timur
• Mutiara dari Selatan

Pemakaian huruf kapital tidak berlaku pada kata yang bertujuan untuk memperjelas kata sebelumnya.

Awal kalimat dalam petikan langsung

Misalnya:

• Ari bertanya, "Kapan kita berangkat?"
• Ibu itu menasihati suaminya, "Sabar ya, Pak!"
• "Kami memenangkan juara pertama," kataku.
• "Besok malam," katanya, "mereka akan pulang."

Nama agama, kitab suci, dan Tuhan

Misalnya:

• Allah
• Tuhan
• Islam
• Alquran
• Kristen
• Alkitab
• Hindu
• Weda

Huruf kapital juga digunakan pada kanta ganti Tuhan. Misalnya:

• Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
• Allah pencipta semua makhluk, dan hanya Dialah yang layak disembah.
• Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik

Misalnya:

• Sultan Gajahmada
• Mahaputra Ahmad
• Haji Muji Hartono
• Imam Mahdi
• Nabi Muhammad
• Raden Ajeng Kartini
• Doktor Mohammad Hatta
• Agung Permana, Sarjana Hukum
• Irwansyah, Magister Humaniora

Huruf kapital dapat digunakan juga pada bentuk sapaan dari nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan.

Misalnya:

• Selamat datang, Yang Mulia.
• Semoga panjang umur, Sultan.
• Terima kasih, Kiai.
• Selamat pagi, Dokter.
• Silakan duduk, Prof.
• Siap laksanakan, Jenderal.

Nama jabatan, instansi, atau tempat

Huruf kapital yang digunakan pada huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau nama instansi, atau nama tempat. Misalnya:

• Wakil Presiden Adam Malik
• Perdana Menteri Nehru
• Profesor Supomo
• Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
• Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
• Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
• Gubernur Papua Barat

Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya:

• bangsa Indonesia
• suku Badui
• bahasa Jawa
  
  

Huruf kapital tidak berlaku pada nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

 
Misalnya:

• pengindonesiaan kata asing
• keinggris-inggrisan
• kejawa-jawaan

Nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

Misalnya:

• tahun Hijriah
• tarikh Masehi
• bulan Agustus
• bulan Maulid
• hari Jumat
• hari Galungan
• hari Lebaran
• hari Natal

Nama peristiwa sejarah.

Misalnya:

• Konferensi Asia Afrika
• Perang Dunia II
• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Huruf kapital tidak berlaku pada huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.

Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Nama geografi atau wilayah.

Misalnya:

• Jakarta
• Asia Tenggara
• Pulau Miangas
• Amerika Serikat
• Bukit Barisan
• Jawa Timur
• Dataran Tinggi
• Dieng Danau Toba
• Jalan Sulawesi
• Gunung Semeru
• Ngarai Sianok
• Jazirah Arab
• Selat Lombok
• Lembah Baliem
• Sungai Musi
• Pegunungan Himalaya
• Teluk Benggala
• Tanjung Harapan
• Terusan Suez
• Kecamatan Pasirian
• Gang Kucing
• Kelurahan Rawabelong

Huruf kapital tidak berlaku pada huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri.

Misalnya:

• berlayar ke teluk mandi di sungai
• menyeberangi selat berenang di danau

Huruf kapital tidak berlaku pada huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis.

Misalnya:

• jeruk bali (Citrus maxima)
• kacang bogor (Voandzeia subterranea)
• nangka belanda (Anona muricata)
• petai cina (Leucaena glauca)

Huruf kapital tidak berlaku pada huruf pertama nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis yang dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya:

• Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
• Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.

• Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
• Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
• Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.

Nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, dan kata ulang sempurna

Huruf kapital berlaku pada huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Misalnya:

• Perserikatan Bangsa-Bangsa
• Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
• Republik Indonesia
• Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
• Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya

Judul buku, karangan, artikel, makalah, serta nama majalah dan surat kabar 

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:

• Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Pidana".
• Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
• Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
• Dia agen surat kabar Sinar Harapan.

Singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan

Misalnya:

• S.H. = sarjana hukum
• S.K.M. = sarjana kesehatan masyarakat
• S.S. = sarjana sastra
• M.A. = master of arts
• M.Hum. = magister humaniora
• M.Si. = magister sains
• K.H. = kiai haji
• Hj. = hajah
• Mgr. = monseigneur
• Pdt. = pendeta
• Dg. = daeng
• Dt. = datuk
• R.A. = raden ayu
• St. = sutan
• Tb. = tubagus
• Dr. = doktor
• Prof. = profesor
• Ny. = nyonya
• Sdr. = saudara
• Tn. = tuan
  

Kata penunjuk hubungan kekerabatan

Huruf kapital berlaku pada huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

• "Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan. Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
• "Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
• Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
• "Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
• "Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."

Huruf kapital tidak berlaku pada istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

• Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
• Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Huruf kapital berlaku pada kata ganti Anda.

Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?

Sekian artikel Penggunaan Huruf Kapital Sesuai PUEBI, semoga bermanfaat dan semangat belajarnya!